Hidangan Lebaran Haji | Belum genap dua bulan meninggalkan Idhul Fitri, sebentar lagi sudah bertemu kembali dengan perayaan hari besar Islam terbesar kedua yaitu Idhul Adha. Idhul Adha ini sering juga disebut sebagai Hari Raya Haji. Hari Raya Haji ini juga tidak bisa dilepaskan dengan Hidangan Lebaran Haji. Hidangan ini biasanya adalah sajian khas oleh-oleh yang dibawa oleh jamaah haji yang pulang dari tanah suci Mekkah. Walaupun ndak selalu oleh-oleh tersebut dibeli ketika berada di Mekkah, tapi banyak juga yang membeli oleh-oleh ketika berada di embarkasi haji ketika pulang setelah melaksanakan ibadah haji.
Hidangan lebaran haji yang hampir tidak pernah absen dihidangkan adalah buah kurma. Buah ini hampir setiap hari raya haji menjadi hidangan wajib para jamaah haji yang pulang dari melaksanakan rukun Islam ke lima yaitu melaksanakan ibadah haji. Buah yang mempunyai bahasa latin Phoenix dactylifera ini menurut sejarah pertama kali ditemukan di teluk persia, dan konon sudah dibudidayakan sejak zaman kuno dari mesompotami ke prasejarah mesir. Tinggi pohon untuk tanaman ini antara 15-25m. Buah ini banyak yang menganggap adalah buah khas gurun pasir, tetapi sekarang ini sudah dikembangkan untuk dibudidayakan di wilayah yang notabene bukan wilayah padang pasir. Bahkan di Indonesia ini, sudah mulai dibudidayakan, bahkan sudah mulai panen tanaman khas hidangan lebaran haji ini.
Sajian lain yang merupakan ciri khas hidangan lebaran haji yang lain adalah air zam-zam. Air khas kota Mekkah ini adalah oleh-oleh wajib para jamaah haji yang akan pulang ke tanah air. Tetapi sekali lagi, air ini juga sudah tidak lagi menjadi "monopoli" Arab Saudi sebagai satu-satunya tempat yang menjual air yang konon berkhasiat ini. Air ini sudah mulai diperdagangkan di beberapa negara walaupun tempat "kulakannya" masih harus diambil dari Mekah. Sejarahnya air ini pertama kali ditemukan oleh Siti Hajar ibu dari Nabi Ismail yaitu salah satu Nabi dari 25 Nabi yang diutus oleh Allah SWT. Ketika itu Siti Hajar sedang mengajak anaknya yaitu Nabi Ismail mengadakan perjalanan di gurun pasir, dan ketika itu bayi Nabi Ismail kehausan dan meminta air kepada ibunya Siti Hajar. Karena tidak punya air maka terlebih dahulu meletakkan anaknya yang masih bayi tersebut ditanah, kemudian sambil berlari, Siti Hajar mencari air kesana-kesini. Setelah mencari air beberapa waktu tidak ditemukan, maka kemudian Siti Hajar kembali ketempat anaknya tadi berada. Terjadi sebuah mukjizat, kaki bayi Nabi Ismail menendang-nendang ke arah tanah dan keluarlah mata air yang sekarang ini menjadi satu-satunya mata air di dunia ini yang tidak pernah kering dan air tersebut dijadikan oleh-oleh wajib oleh jamaah haji yang pulang dari ibadah haji. Mukjizat air zam-zam ini bahkan telah dibuktikan oleh bangsa barat baru-baru ini dengan meletakkan air zam-zam ke dalam wadah, kemudian disampingnya diperdengarkan lantunan ayat suci Alquran, ternyata ketika dilihat dengan mikroskop elektron, partikel-partikel tersebut mengalami pergerakan yang signifikan. Tidak heran air ini menjadi hidangan lebaran haji yang paling ditunggu oleh para jamaah yang silaturahmi ke rumah jamaah lain yang datang dari ibadah haji.
Hidangan Lebaran - selain kedua hidangan lebaran haji di atas, sebenarnya masih ada beberapa hidangan lebaran lain yang menjadi ciri khas hidangan lebaran haji, antara lain kacang arab, kismis,kerudung, tasbih, peci, dan pakaian khas arab lainnya. Semoga informasi ini memberikan bermanfaat!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar